Selasa, 31 Agustus 2010

ptk leli

BAB I

PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah

Dalam keseluruhan kegiatan penelitian, proposal memiliki peran dan kedudukan yang sangat penting. Apabila di ibaratkan seseorang yang akan menempuh sebuah perjalanan, maka proposal merupakan peta yang menggambarkan letak, arah serta alur perjalanan yang harus dilalui untuk dapat sampai di tempat tujuan. Pada dasarnya, proposal penelitian ini penting adanya, apabila penelitian yang di lakukan merupakan pesanan oleh pihak lain yang berkepentingan dengan hasil penelitian tersebut. Namun demikian, akan lebih baik, apabila setiap calon peneliti menyusun terlebih dahulu proposal penelitiannya, meski hanya dalam bentuk yang paling sederhana. Hal ini di lakukan agar dalam melangkah melaksanakan penelitian tidak akan ragu-ragu lagi, karena telah memiliki pedoman yang jelas.

Dengan pedoman yang jelas tersebut, selain peneliti akan tenang dalam melaksanakan tindakan, juga akan di permudah dalam menyusun laporan, karena bagian awal dari laporan penelitian sudah di buat dan ada di dalam proposal tersebut. Salah satu keuntungan atau kegunaan lain dari di buatnya proposal yaitu apabila penelitian tersebut merupakan pesanan, maka akan jelas terlihat berapa besar biaya yang akan di butuhkan untuk melakukan penelitian tersebut, sehingga tidak akan terjadi kesalahan pemikiran biaya (dana) guna melaksanakan penelitian itu.

Ketenangan dan kemudahan peneliti dalam melaksanakan dan membuat laporan peneliti merupakan hal terpenting, demi menjaga keakuratan hasil penelitian yang telah di lakukan. Sehingga laporan penelitian akan di anggap telah baik dan layak di jadikan acuan bagi pihak yang berkepentingan.



B. Rumusan Masalah

a. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

b. Format-format pembuatan proposal PTK





C. Sistematika Penulisan

Penulisan makalah ini terdiri dari 3 Bab, Bab I Pendahuluan, Bab II Pembahasan, Bab III Kesimpulan.



D. Tujuan Penulisan

Tujuan dari makalah ini untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) serta untuk mengetahui dan lebih memperdalam khazanah Penelitian Tindakan Kelas.



































































BAB II

PEMBAHASAN



Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran, apabila di implementasikan dengan baik dan benar, yang artinya, pihak yang terlibat (guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pendidikan dan pembelajaran melalui tindakan yang bermakna yang di perhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksanaannya untuk mengukur tingkat keberhasilannya sesuai kaidah-kaidah penelitian tindakan, karena itu guru di tuntut untuk mampu membuat proposal PTK nya sendiri guna memecahkan masalah yang ada dalam proses pembelajarannya.

Dalam membuat proposal PTK harus di perhatikan pula format PTK yang telah ada. Dalam hal ini biasanya para guru mengacu pada format PTK dari Depdiknas RI. Adapun format tersebut adalah sebagai berikut:

1. Judul Penelitian

Setelah kita membahas bagaimana cara menemukan masalah, langkah selanjutnya adalah membuat judul penelitian. Dalam membuat judul penelitian, beberapa hal yang di perhatikan adalah judul itu harus:

a. Komunikatif, mudah di pahami maksudnya oleh pembaca.

b. Memuat variabal penelitian.

c. Menjawab apa yang ingin di tingkatkan.

d. Dengan cara apa / upaya apa untuk meningkatkannya.

e. Sasaran dan lokasi tercermin dalam judul.

f. Banyak kata sekitar 15-20 kata.

Selain dari pada itu, judul penelitian hendaknya singkat dan spesifik, tetapi cukup jelas mewakili gambaran tentang masalah yang akan di teliti dan tindakan yang dipilih untuk menyelesaikan atau sebagai solusi terhadap masalah yang dihadapi. Alasan pemilihan judul juga harus :

a). Menarik peminat

b). Layak diteliti

c) Bermanfaat bagi masyarakat



2. Bidang Ilmu / Kajian

Tulisan bidang ilmu (jurusan) dari ketua peneliti dan kajian masalah yang diteliti. Bidang penelitian yang diteliti sebaiknya relevan dengan disiplin ilmu guru, misalnya guru Matematika tidak membahas pembelajaran Biologi, begitupun sebaliknya.terkecuali penelitian yang di tekuninya masih ada hubungannya dengan disiplin ilmu yang di milikinya.



3. Pendahuluan

Penelitian di lakukan untuk memecahkan permasalahan pemndidikan dan pembelajaran. Oleh karena itu dalam pendahuluan harus di kemukakan beberapa hal sebagai berikut :

1. Latar belakang masalah secara jelas dan sistematis yang meliputi :

a). Uraian tentang kedudukan mata pelajaran dalam kurikulum (semester, mata pelajaran yang di tunjang dan mata pelajaran penunjang).

b). Gambaran umum isi mata pelajaran tersebut termasuk pembagian waktunya. (Lampiran Analisis Instruksional, RPP, Silabus dari mata pelajaran yang bersangkutan).

c). Metode pembelajaran yang digunakan saat ini.

2. Masalah yang dihadapi guru ditinjau dari hasil belajar yang dicapai siswa selama proses pembelajaran. Kriteria masalah yang dapat dibuat PTK adalah :

a). Masalah di sekolah / di kelas

b). Layak diteliti dan terjangkau PTK

c). Perlu ada identifikasi masalah, analisis masalah

d). Rumusan masalah singkat, jelas, dan operasional

e). Bukan permasalahan individual siswa, tetapi masalah kelas


4. Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian dalam bentuk suatu rumusan penelitian tindakan kelas. Dalam perumusan masalah dapat di jelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian. Rumusan masalah sebaiknya menggunakan kalimat Tanya dengan mengajukan alternatif tindakan yang akan di ambil dan hasil positif yang di antisipasi. Kemukakan secara jelas bahwa masalah yang diteliti merupakan sebuah masalah yang nyata terjadi di kelas, penting dan mendesak untuk di pecahkan. Setelah di diagnosis (di identifikasi) masalah penelitiannya., selanjutnya perlu di identifikasi dan di deskripsikan akar penyebab dari masalah tersebut. Pada perumusan masalah perlu di perhatikan :

a. Substansi

Perlu mempertimbangkan bobot dan manfaat tindakan yang disiplin untuk meningkatkan dan atau memperbaiki pembelajaran.

b. Orisinalitas ( Tindakan)

Perlu mempertimbangkan belum pernah tindaknya tindakan di lakukan guru sebelumnya.

c. Formulasi

Di rumuskan dalam kalimat tanya, tidak bermakna ganda, lugas menyatakan secara eksplisit dan spesifik apa yang di permasalahkannya, dan tindakan yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.

d. Teknis

Mempertimbangkan kemampuan penelitiuntuk melaksanakan penelitian, seperti kemampuan metodologi penelitian, penguasaan materi ajar, teori, strategi dan metodologi pembelajaran. Kemampuan menyediakan fasilitas (dana, waktu, dan tenaga).



5. Cara Pemecahan Masalah

Uraikan pendekatan dan konsep yang di gunakan untuk menjawab masalah yang diteliti, sesuai dengankaidah penelitian tindakan kelas. Yang meliputi :

a). Perencanaan

b). Tindakan observasi (evaluasi)

c). Refleksi yang bersifat daur ulang (siklus).

Cara pemecahan masalah telah menunjukan akar penyebab permasalahan dan bentuk tindakan (action) yang di tunjang dengan data yang lengkap dan baik.



6. Tinjauan Pustaka

Uraikan dengan jelas kajian teori dan pustaka yang menumbuhkan gagasan yang mendasari penelitian yang akan di lakukan. Kemukakan teori, temuan dan bahan penelitian lain yang di pahami sebagai acuan, yang di jadikan landasan untuk menunjukan ketepatan tentang tindakan yang akan di lakukan dalam mengatasi permasalahan penelitian tersebut. Uraian ini di gunakan untuk menyusun kerangka berfikir atau konsep yang akan di gunakan dalam penelitian. Pada bagian akhir di kemukakan hipotesis tindakan yang menggambarkan tingkat keberhasilan tindakan yang di harapkan atau di antisipasi.



7. Tujuan Penelitian

Kemukakan secara singkat tujuan penelitian yang ingin di capai dengan mendasarkan pada permasalahan yang di kemukakan. Tujuan umum dan khusus di uraikan dengan jelas, sehingga tampak keberhasilannya.



8. Kontribusi Hasil Penelitian

Uraikan kontribusi hasil penelitian terhadap kualitas pendidikan dan atau pembelajaran, sehingga tampak manfaatnya bagi siswa, guru, maupun komponen pendidikan lainnya. Kemukakan inovasi yang akan di hasilkan dari penelitian ini.



9. Metode Penelitian

Uraikan secara jelas prosedur penelitian yang akan di lakukan. Kemukakan objek, latar waktu dan lokasi penelitian secara jelas. Prosedur hendaknya di rinci dari perencanaan, tindakan, observasi atau evaluasi, refleksi, yang bersifat daur ulang atau siklus. Tunjukan siklus-siklus kegiatan penelitian dengan menguraikan tingkat keberhasilan yang di capai dalam satu siklus sebelum pindah ke siklus lainnya. Jumlah siklus di syaratkan lebih dari dua siklus.

10. Jadwal Penelitian

Buatlah jadwal kegiatan penelitian yang meliputi kegiatan persiapan pelaksanaan dan penyusunan laporan hasil penelitian dalam bentuk bar chart.



11. Personalia Penelitian

Pada dasarnya jumlah personalia penelitian maksimal 3 orang. Uraikan peran dan jumlah waktu yang di gunakan dalam setiap bentuk kegiatan penelitian yang di lakukan. Rincilah nama peneliti, golongan, pangkat, jabatan, dan lembaga tempat tugas sama seperti pada lembar pengesahan.



Lampiran-lampiran harus di perhatikan, antara lain :

1. Daftar Pustaka, yang di tuliskan secara konsisten menurut model. APA, MLA atau Turabian.
2. Riwayat Hidup Ketua Penelitian Anggota Penelitian
3. Cantumkan pengalaman penelitian yang relevan telah di hasilkan sampai saat ini


BAB III
KESIMPULAN



Dari uraian di atas, dapat di ambil kesimpulan bahwa pembuatan proposal memiliki peranan dan kedudukan yang sangat penting dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK). Hal tersebut menjadi sangat penting, karena dengan adanya proposal penelitian tindakan kelas (PTK), menjadikan peneliti semakin mudah dan tenang dalam melaksanakan penelitian serta menyusun laporannya.

Di samping hal tersebut di atas, apabila kita kembali pada masalah profesionalisme seorang guru maka salah satu indikatornya adalah guru dapat melakukan penelitian kelas, sehingga proposal penelitian ini akan mempermudah guru untuk melakukan penelitian tersebut. Maka dapat di katakana pembuatan atau penyusunan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) akan wajib hukumnya bagi para guru yang professional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar